" Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah s. a. w. akan hal tersebut, jawab Baginda s. a. w., "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia"-hadis

Nota Dari Istana

- "::.Notaku untuk dikongsi.::"


Judul: Aku hanya wanita biasa

Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak..Terimakasih karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kau pilih.. Padahal kau begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna.Karenanya ku ingin kau tahu, aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan. Maka ketahuilah..

Kepadamu yang akan memilihku kelak..

Aku tak sebijak bunda khadijah, karenanya ku ingin kau tahu, aku bisa saja berbuat salah dan begitu menyebalkan. Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku, nasihati aku dengan hikmah, karena bagiku kaulah pemimpinku, tak akan berani ku membangkang padamu..

Duhai kau yang telah memilihku kelak.. Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak cantik di matamu, ada kalanya aku akan begitu kusam dan jelek. Mungkin karena aku begitu sibuk berjibaku di dapur, menyiapkan makan untuk kau dan malaikat-malaikat kita nanti –insya’Allah-. Maka aku akan tampak kotor dan berbau asap. Atau karena seharian ku harus membenahi istana kecil kita, agar kau dan malaikat kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat. Maka mungkin aku tak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja.. Ataukah kau akan menemukanku terkantuk kantuk saat mendengar keluhan dan ceritamu, bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu, tapi karena semalam saat kau tertidur dengan nyenyak, aku tak sedetikpun tertidur karena harus menjaga malaikat kecil kita yang sedang rewel, dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu.. Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku, maka tetaplah tersenyum padaku, karena kau adalah kekuatanku..

Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak..

Ketahuilah, aku tak sesabar Fatimah, ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah, menangis dan tak terkontrol, bukan karena ku membangkang padamu, tapi aku hanya wanita biasa, aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan penatku, dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu, maka bersabarlah, yang ku butuhkan hanya pelukan dan belaianmu.. Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadamkan segala resahku..

Ataukah ada kalanya tanganku akan mencubit dan memukul pelan si kecil karena lelah dan penatku di tambh rengekannya yang tak habis-habisnya. Sungguh bukan karena ku ingin menyakitinya, tapi kadang aku kehabisan cara untuk menenangkan hatinya. Maka jangan membentakku karena telah menyakiti buah hati kita, tapi cukup kau usap kepalaku, dan bisikkan kata sayang di telingaku, karena dengan itu ku tau kau selalu menghargai semua yang ku lakukan untuk kalian, dan kau akan menemukanku menangis menyesali perlakuanku pada malaikat kita, dan aku akan merasakan ribuan kali rasa sakit dari cubitan yang ku berikan padanya, dan aku akan berjanji tak akan mengulanginya lagi..

Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak..

Ketahuilah, aku tak secerdas aisyah.. Maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku ke arah-Nya, walau kadang aku begitu bebal dan bodoh, tapi jangan pernah letih mengajariku.. Jangan segan membangunkanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih.. Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah.. Bimbing tanganku ke JannahNya, agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya.

Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku..

Seiring berjalannya waktu, kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah, akan menipis dan memutih. Kulitku yang bersih akan mulai keriput. Tanganku yang halus akan menjadi kasar.. Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik, yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu.. Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu.. Maka jangan pernah berpaling dariku.. Karena satu yang tak pernah berubah, bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah, yaitu rasa cintaku padamu..

Ketahuilah.. Tiap harinya, tiap jam, menit dan detiknya, telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu..Maka, cintailah aku, dengan apa adanya aku.. Jangan berharap aku menjadi wanita sempurna.. Maafkan aku karena aku bukan putri.. Aku hanya wanita biasa..

sumber : facebook



ribuan terima kasih buat ustaz Aminmenulis kerana kesanggupan beliau. Jom jadi muslimah paling best! (^_^)
Comments: (4)
mengertilah ADAM..


Adam,mengertilah...
Hawa bukanlah insan yg kuat..
bukan juga insan yg bisa menahan nafsu..
tatkala diri diuji, Hawa sering tewas...
tewas dgn godaan syaitan & nafsu sendiri..

Adam,mengertilah...
sungguh, Hawa telah cuba melakukan yg terbaik..
agar diri ini tidak menjadi fitnah dunia...
telah Hawa cuba menjaga diri ini sebaik-baiknya..
Hawa sedaya upaya menjauhkan diri dari tabarruj..
perfume, make up, perhiasan...
telah Hawa elakkan sejauh-jauhnya..
namun mengapa masih Adam tertarik pd Hawa
yg serba kekurangan ini..

Adam,mengertilah...
Hawa ini berjiwa lembut...
sukar untuk Hawa menolak bila Adam meminta...
Hawa tau permintaan Adam
tak mungkin membawa Hawa ke kancah maksiat...
namun, Hawa lemah...
Hawa takut zina hati...

Adam,mengertilah...
setiap kali 'sms' diterima..
Hawa keliru...
ingin sekali Hawa membiarkan sahaja..
tapi Hawa akur tuntutan sahabat...
Hawa tewas...
Hawa reply juga...
mengenangkan Adam adalah sahabat....

Adam,mengertilah...
setiap layanan yg Hawa beri hanya sekadar membantu..
mungkin Hawa adalah antara kasih sayang Allah yg dikurniakan buat Adam..
memudahkan perjalanan hidup Adam..
jgn disalah tafsir apa yg Hawa berikan..

Adam,mengertilah...
Hawa mengharapkan Adam menjaga Hawa..
namun,bukanlah 'couple' yg Hawa pinta...
tp cukuplah sekadar tidak memandang Hawa..
cukuplah sekadar menghormati Hawa sebagai Hawa..
jgn dipinta apa yg tak mampu Hawa berikan..
kerana Hawa milik Allah sepenuhnya...
Comments: (0)
bismillah..banyakkan selawat dihari jumaat ni.. Ada nota lagi untuk Muslimah idaman..:)

Assalamualaikum buat pembaca serikandi sekalian.apa khabar imanmu hari ini?semua ok?Alhamdulillah..disaat entri ini sedang disiapkan lagu opick yang bertajuk "Bila Waktu Telah Berakhir" membuatkan ana rasa insaf..berulang kali dimainkan tanpa rasa jemu. kalau nak dengar klik kat title lagu tu ye..:)

pada entri yang lepas ana ada kaitkan Shabina Begum pasal bertudung kan?ramai yang bertanya pada ana siapakah Shabina Begum itu?(Oleh kerana nama kami sama) suka untuk ana menberitahu siapa sebenarnya disebalik nama ini..jom kita kenali beliau.

sekilas pandang remaja yang comel ini..










ok macam mana? comel kan..macam namanya juga..(^_^)

(cerita tentang Shabina)

Shabina Begum adalah seorang penuntut di Sekolah tinggi Denbigh di Luton Bedfordshire,England. Shabina telah menimbulkan kontorversi apabila enggan untuk memakai uniform rasmi sekolahnya sebaliknya menuntut hak sebagai Islam untuk memakai pakaian sekolah yang menutup seluruh tubuhnya(jilbab-dress labuh) mengikut syariatIslam.Sekolah tinggi Denbigh memepunyai 79% penuntut beragama Islam dan telah menyediakan 'alternative dress code' untuk penuntut perempuan Islam seperti 'Shalwar kameez '(busana asas orang pakistan dan punjabi),namun menurut laporan,panjang lengan 'Shalwar kameez' yang dibenarkan itu tidak benar-benar labuh dan seolah-olah berlengan pendek.Shabina dan penyokong-penyokong nya telah menolak busana itu.Shabina telah mengambil keputusan nekad untuk tidak ke sekolah selama 3 tahun selagi dia tidak dibenarkan memakai jilbab yang sempurna.

(Berikut adalah petikan kes Shabina di mahkamah)

''Begum, with her brother, issued a claim for judicial review of the school's decision not to allow her to wear the jilbab at school. The claim was made on the grounds that the school had interfered with her right to manifest her religion and her right to education (both rights enshrined in the European Convention on Human Rights). Begum lost the case in the high court, but later won on appeal to the Court of Appeal. The school appealed against this decision, and the case was heard by the Judicial Committee of the House of Lords. The Department for Education and Skills was allowed to make submissions in the hearing in the House of Lords. The House of Lords ruled in favour of the school. Begum was represented in the Court of Appeal and the House of Lords by Cherie Blair(Booth) QC.Lord Bingham of Cornhill stressed at the outset of his judgment that "this case concerns a particular pupil and a particular school in a particular place at a particular time. It must be resolved on facts which are now, for purposes of the appeal, agreed. The House is not, and could not be, invited to rule on whether Islamic dress, or any feature of Islamic dress, should or should not be permitted in the schools of this country".
The Law Lords took the view that a person's right to hold a particular religious belief was absolute (i.e. could not be interfered with), but that a person's right to manifest a particular religious belief was qualified (i.e. it could be interfered with if there was a justification). 3 of the 5 Law Lords held that Begum's rights had not been interfered with (Lord Bingham, Lord Scott of Foscote
and Lord Hoffmann), and 2 held that they had (Lord Nicholls of Birkenhead and Baroness Hale of Richmond). All 5 agreed, however, that in this particular case there were justifiable grounds for interference, one of the grounds being to protect the rights of other female students at the school who would not wish to be pressured into adopting a more extreme form of dress.''

(Salam Untuk Shabina Begum)

Sesibuk pagi pinggir kota,
desa London gamat bercerita,
puteri dara berjiwa sasa,
darah Bangladesh mengalir di tubuhnya
tiada beribu juga berbapa,

kental, cekal tuntut bela,
tiada gentar walau gawat derita,
dinul Islam pegangan jiwa
Shabina Begum pejuang muda,

Salam untuk Shabina Begum,
perjuangan bersambut,
tulus murni pertahan agama- maruah tercinta,
hanya jilbab punca utama,

Secukup usia baligh bertanda,
seluar kameez menutupi tubuhnya,
Denbigh bersama teman seusia,
menambah ilmu pengetahuan di dada,
sebagai bekalan di hari muka,

setiap bermula ada akhirnya,
begitulah adat resam dunia,
kegembiraannya hanyalah seketika,
sewaktu usia meningkat remaja,
jilbab mesti menutupi kepala,

tetapi...
apakan daya puteri ini,
gerangan peraturan sinis diragui,
meninggalkan sekolah yang disayangi lagi dirindui
apa yang pasti Islam tetap dimiliki

hak dan maruah perlu dipertahankan
kini bermulalah sebuah perjuangan
membuka mata wanita Islam
pertahan sebuah tuntutan
amanat Tuhan syariat Islam

Tika bermula episod perbicaraan,
mahkamah rayuan jadi pilihan,
wajah yang tak lekang dek senyuman,
zikir tak hilang dari ingatan,
kepada Rabbi segalanya diserahkan,

AllahuAkbar..AllahuAkbar...AllahuAkbar
Akhirnya perjuangan mendapat kemenangan
sujud bersyukur kepada Ar-Rahman
atas pertolongan yang telah diberikan
biarpun berdepan pelbagai rintangan
Islam pasti beroleh kejayaan
dan identiti terus dipertahankan
keranamu jilbab menghias diri
tidak kesal, keluh di hati
malah gembira menyelubungi diri
moga dicontohi juga diikuti
kisah tauladan pemudi yang berani

( sumber : Munirah-Bahari )

Nota Untuk Wanita : Ada orang yang begitu mempertahan tudung di kepala. Anda pula bagaimana? dengan rela hatinya "menanggalkan" tapa rasa malu. Bangunlah...ada sesuatu yang perlu untuk kita pertahankan..Ayuh bersama saya!


Assalamualaikum..Nota hari ini..tak ada apa yang best pun sebenarnya..ana cuma ambil dari email. artikel lama. Rasa macam best je kalau dikongsi sama2 dengan pembaca kan? ok jom baca kat bawah ni..

Kalau perempuan tidak boleh memasak,
dikutuk dan disuruh belajar.
Kalau lelaki tak boleh jadi imam kita kata okay saja.
Jangan diperbesarkan nanti mereka terasa hati.

"Apalah perempuan, tak pandai masak siapa nak kahwin dengan awak!"

Begitulah kata rakan sejawat lelaki pada seorang anak dara, juga rakan sejawat kami. Maka jawablah si gadis ayu itu yang dia tidak sempat belajar memasak sebab dari kecil tidak digalakkan keluarga sebaliknya di suruh menumpukan perhatian pada pelajaran saja. Setelah tinggal di asrama, peluang pulang ke rumah terhad dan tidak sempat turun ke dapur membantu ibunya.

''Habis sekarang kenapa tidak belajar?" Tanya sang lelaki lagi dengan penuh semangat.

''Sedang belajarlah ni tetapi selain sibuk dengan kerjaya saya juga sibuk belajar agama, jadi belajar memasak tetap tidak diutamakan!" Begitu jawab si gadis yang membuatkan lelaki tadi menggeleng-geleng kepala. Baginya tidak sempurna seorang wanita jika tidak tahu memasak. Wanita sepatutnya buat begitu juga.

Syarat utama menjadi suami mesti boleh
menjadi imam. Walau ada yang kata, jika
itu syaratnya bermakna makin ramai
wanita yang hidup bujang seumur hidup.

Lelaki meletakkan kebolehan wanita di
dapur sebagai perkara utama dan
ungkapan
hendak memikat suami, perlu pikat
seleranya sering diguna pakai.

Tidak kiralah jika wanita itu
berpelajaran atau berjawatan tinggi dan
penyumbang utama kewangan dalam
rumahtangganya. Sekarang bukan asing
lagi gaji isteri lebih tinggi daripada
suami. Namun kedudukan suami sebagai
raja tidak pernah dilupa walau dia
tidak
mengambil inisiatif mempelajari ilmu
menjadi imam. Ilmu bermain video game
di
komputer mereka rasa lebih perlu.

Kalau tidak tahu memasak disuruh
belajar
dan sesudah belajar perlu handal. Jika
handal bukan setakat masak untuk
keluarga sendiri, kalau boleh perlu
boleh memasak untuk tiga pasukan bola.

Begitulah standard yang telah
ditetapkan. Bolehkah kita meletakkan
undang-undang itu kepada lelaki juga.
Kalau tidak pandai jadi imam,
belajarlah. Mula-mula jadi imam kepada
keluarga sendiri, sudah terror boleh
mengimam satu taman perumahan juga.

"Sibuk suruh kita handal memasak,
mereka
tu bolehkah jadi imam?" Dengus teman
wanita yang lain.

Betul juga. Berapa kerat lelaki yang
menjadikan sembahyang jemaah di rumah
bersama anak isteri sebagai agenda
utama, selain keperluan memenuhi
pelbagai seleranya? Maka bertanyalah
wanita kini kepada beberapa lelaki
tentang kebolehan yang satu ini.

Ternyata ramai yang menjawab tidak
confident menjadi imam sebab takut
bacaan al-Fatihah tidak sempurna, salah
tajwid atau pun dia merasakan isterinya
lebih handal. Ada yang kata lebih elok
dia dan isteri sembahyang
sendiri-sendiri. Ada juga menjawab,
rasa
kelakar pula apabila dirinya yang
rugged
menjadi imam.

Isu ini sepatutnya kita beratkan
sepertimana masyarakat memberatkan
wanita perlu pandai memasak jika mahu
bersuami. Lelaki juga harus boleh
menjadi imam supaya kewibawaan mereka
sebagai ketua keluarga tidak goyah atau
menjadi mangsa 'queen control'. Kalau
tidak pandai, belajarlah sekarang.

Jika wanita disuruh belajar, apa
salahnya lelaki!

Nota untuk kaum adam : nak yang terbaik kena jadi baik dulu okay?

Nota untuk wanita : disiplin diri. ikut jadual masak yang ditetapkan. Kalau time tu kita tak masak lagi jangan harap orang lain masak. Kesian orang lapar balik2 xda makanan. Jalankan tanggungjawab dengan baik. Sama2 nak stadi, sama2 nak belajar, sama2 nak berjaya tapi masing2 taknak membantu. tak seronok la hidup serumah. harap ada pihak yang faham. Ana sangat berkias2 ni. ok sekian.

Comments: (0)
..MujaHiDah SeJati..

yang lembut fitrah tercipta,
halus kulit, manis tuturnya,
lentur hati … telus wajahnya,
setelus rasa membisik di jiwa,
di matanya cahaya, dalamnya ada air,
sehangat cinta, sejernih suka, sedalam duka,
ceritera hidupnya …
seorang gadis itu …
hatinya penuh manja,
penuh kasih sayang semuanya,
cinta untuk diberi … kasih untuk dirasa …
namun manjanya bukan untuk semua,
bukan lemah, atau kelemahan dunia … ia bisa kuat,
bisa jadi tabah, bisa ampuh menyokong ,
pahlawan-pahlawan dunia … begitu unik tercipta,
lembutnya bukan lemah,
tabahnya tak perlu pada jasad yang gagah …
seorang gadis itu …
teman yang setia,
buat Adam dialah Hawa,
tetap di sini … dari indahnya jannah,
hatta ke medan dunia,
hingga kembali mengecap nikmatNya …
seorang gadis itu …
bisa seteguh Khadijah, yang suci hatinya,
tabah & tenang sikapnya, teman ar-Rasul,
pengubat duka & laranya … bijaksana ia,
menyimpan ílmu, si teman bicara,
dialah Áishah, penyeri taman Rasulullah,
dialah Hafsah, penyimpan mashaf pertama kalamullah … seorang gadis itu …
bisa setabah Maryam,
meski dicaci meski dikeji,
itu hanya cerca manusia,
namun sucinya ALLah memuji …
seperti Fatimah kudusnya,
meniti hidup seadanya,
puteri Rasulullah … kesayangan ayahanda,
suaminya si panglima agama,
di belakangnya dialah pelita,
cahaya penerang segenap rumahnya,
ummi tersayang cucunda Baginda … bisa dia segagah Nailah,
dengan dua tangan tegar melindung khalifah,
meski akhirnya bermandi darah,
meski akhirnya khalifah rebah,
syahid menyahut panggilan Allah . seorang gadis itu …
perlu ada yang membela,
agar ia terdidik jiwa,
agar ia terpelihara … dengan cinta Rabbnya,
dengan rindu Rasulnya … dengan yakin Deennya,
dengan teguh áqidahnya,
dengan utuh cinta yang terutama, Allah dan juga RasulNya,
dalam ketaatan penuh setia .
pemelihara maruah dirinya, agama, keluarga & ummahnya …
seorang gadis itu …
melenturnya perlu kasih sayang,
membentuknya perlu kebijaksanaan,
kesabaran dan kemaafan, keyakinan & penghargaan,
tanpa jemu & tanpa bosan,
memimpin tangan, menunjuk jalan … seorang gadis itu …
yang hidup di alaf ini,
gadis akhir zaman,
era hidup perlu berdikari …
dirinya terancam dek fitnah,
sucinya perlu tabah, cintanya tak boleh berubah,
tak bisa terpadam dek helah, dek keliru fikir jiwanya,
kerana dihambur ucapkata nista,
hanya kerana dunia memperdaya … kerana seorang gadis itu,
yang hidup di zaman ini …
perlu teguh kakinya,
mantap iman mengunci jiwanya,
dari lemah & kalah, dalam pertarungan yang lama … dari rebah & salah,
dalam perjalanan mengenali Tuhannya,
dalam perjuangan menggapai cinta,
nikmat hakiki seorang hamba,
dari Allah yang menciptakan,
dari Allah yang mengurniakan,
seorang gadis itu … anugerah istimewa kepada dunia! seorang gadis itu …
tinggallah di dunia, sebagai ábidah, da’ieyah & mujahidah,
pejuang ummah … anak ummi & ayah,
muslimah yang solehah … kelak jadi ibu,
membentuk anak-anak ummah,
rumahnya taman ilmu, taman budi & ma’rifatullah …
seorang gadis itu …
moga akan pulang,
dalam cinta & dalam sayang,
redha dalam keredhaan,
Tuhan yang menentukan … seorang gadis itu dalam kebahagiaan!
Moga ar-Rahman melindungi,
merahmati dan merestui,
perjalanan seorang gadis itu …
menuju cintaNYA yang ABADI!
Comments: (0)


Assalamualaikum serikandi semua..ana harap semuanya sihat..dah lama tidak menulis nota..tiada masa. Semalam ana terbaca satu artikel yang amat menyentuh sanubari ini.. oleh itu ana ingin berkongsi dengan saudari2 sekalian..artikel ini agak panjang. sila baca satu persatu dengan baik..selamat membaca..^__^

pemakaian tudung perlulah dididik sedari anak kecil lagi

Antara isu yang sering menarik perhatian dan menjadi salah faham serta serangan golongan anti Islam adalah berhubung dengan isu wanita. Isunya pelbagai tetapi temanya sering sama berkaitan dengan penindasan, diskriminasi, keganasan, ketidakadilan dan tiada kebebasan yang diberikan kepada wanita Islam dalam menjalankan kehidupan mereka.

Perbincangan ‘Kemuliaan Mahkota Wanita’ dipilih secara simboliknya kerana rambut dikaitkan sejak sekian lama dengan kecantikan dan kemuliaan wanita. Namun, kita akan membincangkan topik ini dalam konteks bagaimana Islam menjaga kehormatan wanita dengan mewujudkan satu sistem hijab yang merangkumi antara lain garis panduan pakaian menutup aurat dan menjaga pandangan dan batas-batas pergaulan untuk mengatur (bukan menyekat) interaksi antara lelaki dan perempuan dalam masyarakat.


Sejarah Tudung

Sejarah pemakaian tudung kepala ini sebenarnya bermula berkurun lamanya sebelum kedatangan Islam. Sejarah Judeo-Kristian membuktikan pemakaian tudung kepala diamalkan oleh rahib wanita mereka. Dengan kedatangan Islam wanita diperintahkan Allah untuk melabuhkan tudung kepala mereka menutupi belahan dada. Menurut hadis yang diriwayatkan Bukhari, Aisyah radiallahuanha menceritakan kisah ketika Surah An Nur ayat 31 diturunkan di Madinah wanita mukmin Ansar dan Muhajirin terus melaksanakan perintah ini serta-merta tanpa banyak soal dengan mencari apa sahaja kain di sekeliling mereka lalu bertudung dengannya sebagai membenarkan dan membuktikan iman kepada apa yang Allah perintahkan. Petanda keimanan mereka terserlah dengan sikap Sami’na Wa’ato’na (Kami mendengar dan kami taat) terhadap apa jua perintah dan ketetapan Allah tanpa perlu melihat rasional dan hikmah yang terselindung di sebalik perintah tersebut.

Dengan berlalunya masa, kemerosotan iman dan penghayatannya berlaku di kalangan umat Islam. Penjajah pemikiran dan sekutunya bertungkus-lumus menjauhkan umat Islam daripada ajaran Islam yang sebenar. Antara usaha mereka adalah menanggalkan tudung dari kepala wanita Islam. Mereka berjaya meyakinkan wanita bahawa untuk maju, mereka harus mengikut budaya Barat dan bebas daripada penindasan agama melalui cara berpakaian. Cara hidup sekular dan propaganda pembebasan wanita pun dimainkan.

Shah Iran pada tahun 1936 misalnya memulakan polisi membuka tudung wanita dan memaksa mereka berpakaian cara Barat. Pemandu teksi akan dikenakan denda sekiranya membawa wanita bertudung dan polis disuruh mencabut tudung wanita yang berjalan di jalanraya. Malah arahan diberikan supaya tudung wanita ini dikoyakkan sekiranya mereka memakainya di khalayak umum. Di Malaysia sendiri sebelum tahun 1970-an, amat jarang wanita memakai tudung kecuali mereka di pedalaman dengan fesyen menampakkan jambul.

Dengan bermulanya era kebangkitan Islam zaman 1970-an dan 1980-an, wanita kembali kepada penghayatan Islam yang sebenar. Mereka menyedari kewajiban menutup aurat dan dengan kesedaran dan kerelaan sendiri mereka mula memakai tudung. ‘Tudung dakwah’ adalah sinonim dengan cara pemakaian tudung yang betul mengikut syariat selari dengan golongan dakwah yang mengamalkannya.

Lama-kelamaan amalan ini meresap ke dalam masyarakat sehingga menjadi semacam kewajiban yang tersirat dan dijadikan sebahagian pakaian seragam sekolah. Akibatnya, kian ramai yang mengenakan tudung hanya kerana terpaksa, sebagai pakaian seragam ataupun kerana mengikut perkembangan fesyen semasa dan bukannya bersandarkan kefahaman dan kesedaran untuk mengamalkan syariat Allah. Tidak sedikit yang mencemari kesucian tudung yang dipakai dengan terlibat dalam pelbagai kelakuan yang tidak bermoral lagi sumbang.

Namun, fenomena ini juga tidak bertahan lama. Idea-idea asing atas nama pembebasan wanita dan perjuangan menuntut hak wanita mula bertapak di Malaysia, kali ini dalam bentuk pemikiran Islam Liberal yang mempersoalkan hal tudung ini. Menggunakan platform kebebasan individu utnuk mengamalkan agama dan hak asasi manusia, mereka mempersoal dan menimbulkan kekeliruan yang bukan sedikit dalam masyarakat.


Beberapa peristiwa mutakhir di Malaysia menunjukkan keruncingan kemelut tudung ini. Antaranya:

  • Pengetua SMK Abdullah Munshi di Pulau Pinang, melarang pelajarnya yang berumur 15 hingga 18 tahun daripada mewakili sekolah dalam perlawanan bola jaring peringkat negeri kerana membuka tudung semasa bermain [News Straits Times 23 Mac 2006];
  • Di Pahang, seorang guru di sebuah sekolah aliran agama, Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Teluk Sentang telah menggunting tudung labuh pelajarnya seramai 65 orang kerana tidak mengikut garis panduan yang ditetapkan oleh mereka [Utusan Malaysia bertarikh 25 Februari 2006];
  • Seorang pegawai Akaun, Habsah Jaafar dibuang kerja kerana majikanny, Hotel Renaissance tidak membenarkan beliau memakai tudung semasa bekerja [Utusan Malaysia 27 Februari 2006];
  • Bekas Ketua Polis Negara, Tan Sri Omar Bakri semasa bertugas pernah memeranjatkan banyak pihak dengan kenyataannya mewajibkan polis wanita wanita memakai tudung semasa bertugas dengan alasan keseragaman [News Straits Times 22 Mac 2006]; Namun isu ini diredakan oleh Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi, Perdana Menteri Malaysia yang menyatakan bahawa pemakaian tudung hanyalah pilihan, bukan wajib, kecuali untuk perbarisan rasmi, di mana mereka perlu mengikuti peraturan [Mingguan Malaysia 26 Mac 2006];

    Sebelum ini, isu pemakaian tudung pelajar MRSM dan Universiti Islam Antarabangsa telah pun mencetuskan kontroversi. Antara hujah mereka yang menentang penguatkusaan tudung sebagai pakaian seragam samada di sekolah mahupun dalam pasukan beragam adalah kerana ia kononnya mencabuli kebebasan individu dan menurut mereka terdapat khilaf ulama berhubung bentuk pakaian wanita Islam khususnya dalam pentafsiran Surah An Nur ayat 31. Mereka mahukan ayat ini ditafsir semula mengikut citarasa dan kehendak nafsu mereka. Sedangkan jumhur ulama sebenarnya sudah sepakat berhubung dengan maksud ayat ini dan meletakkan garis panduan cara berpakaian bagi wanita dan lelaki menurut syariat (lihat di bawah).

    Di peringkat antarabangsa pula, isu tudung bagi wanita Islam terus mencetuskan kontroversi. Kes Ahli Parlimen terkemuka Turki, Merve Safa Kavakci daripada Parti Kebaikan Turki yang dipecat kerana bertudung, Shabina(seperti nama ana ^_^ )Begum, 17 tahun di London dan empat pelajar Singapura yang dinafikan persekolahan juga kerana bertudung, terus menjadi antara kes sekularisme vs Islam yang akan tersimpan dalam lipatan sejarah.

    Selain itu, tindakan Perancis mengharamkan pemakaian tudung di sekolah awam telah mencetuskan demonstrasi besar-besaran di Eropah menentang tindakan yang tidak bertamadun ini. Ribuan wanita turun membanjiri jalan raya London membawa sepanduk menegaskan bahawa hijab adalah satu kewajiban dan menjadi pilihan wanita Islam untuk mengamalkan ajaran agama mereka. Hijab juga melambangkan kebebasan, bukan penindasan terhadap kaum wanita. Dengan berhijab, wanita menuntut supaya mereka dinilai dan dilihat atas dasar keimanan dan kebijaksanaan serta budi pekerti dan bukan hanya bahan tontonan objek seks semata-mata.

    Bagaimana pula sikap kita yang sedang membaca?

    Tudung dan Syariat

    Isu tudung tidak seharusnya menjadi polemik dalam masyarakat. Ia bukan soal etika berpakaian. Bagi Muslim, menutup aurat adalah perintah agama yang wajib dilaksanakan. Orang yang menggunakan ayat Allah dalam permulaan ayat 256 Surah Al Baqarah yang bermaksud “Tiada paksaan dalam agama…” sebagai sandaran tidak boleh menguatkuasakan perintah bertudung telah melakukan kebatilan dalam agama. Memang benar tiada paksaan dalam menganut agama Islam. Namun, setelah yakin Islam adalah ajaran hidup yang benar, semua umat Islam tidak terkecuali daripada menjalankan peritah Allah secara keseluruhannya sebagaimana firman Allah dalam surah yang sama pada ayat awal dari surah Al Baqarah ayat 208 yang bermaksud:

    Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syaitan. Sungguh ia musuh yang nyata bagi kamu.

    Peri hal kewajiban menutup aurat telah dijelaskan secara terperinci oleh Allah dalam surah An Nur ayat 31 bermaksud:

    Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka; …

    Golongan Islam Liberal menghujah bahawa kalimat khumur sebagai sekeping kain untuk menutup dada (maka cukup dengan memakai selendang di dada tanpa perlu menutup rambut) sedangkan tafsiran jumhur ulama adalah melabuhkan tudung yang sedia dipakai itu menutup rambut dan menutup belahan dada.



    Cara Menutup Aurat – Panduan Syariat

    Al Quran dan As Sunnah tidak memperincikan bentuk atau warna hijab atau tudung (sebahagian makna dari hijab), mahupun pakaian yang harus digunakan oleh wanita Muslim. namun, ulama memberikan garis panduan cara berpakaian mengikut landasan syariat. Antaranya ialah:

    1. Tiada bentuk atau fesyen tertentu bagi pakaian wanita Islam;
    2. Pakaian mestilah menutup seluruh anggota aurat dengan sempurna;
    3. Pakaian mestilah longgar dan tidak nipis supaya tidak menonjolkan susuk tubuh;
    4. Tidak dengan tujuan untuk bermegah seperti memakai pakaian yang melampau mahalnya, fesyen dan warna yang ketara sehingga membezakannya dengan orang lain dan menarik perhatian;
    5. Tidak terlampau zuhud dengan memakai pakaian yang terlalu lusuh sehingga menimbulkan ujub dalam diri,
    6. Tidak menyerupai pakaian lelaki .

    Hijab – Satu Sistem Sosial yang Lengkap

    Perintah untuk kita mengamalkan Islam secara keseluruhannya mempunyai makna yang mendalam sebab Islam merupakan satu cara hidup yang lengkap yang akan menjamin kesejahteraan hidup umat manusia sekiranya dilaksanakan dengan sempurna. Salah satu daripada peraturan hidup Islam adalah sistem hijab iaitu satu peraturan sosial yang mengatur kehidupan manusia terutamanya dalam hal-hal yang membabitkan perhubungan dan pergaulan antara lelaki dan wanita. Perintah ini tidak hanya untuk wanita, malah mesti dilaksanakan dan dipatuhi oleh kaun lelaki sebagaimana penegasan Allah dalam sebelumnya iaitu ayat 30 surah An Nur di mana arahan ini diperintahkan terlebih dahulu kepada kaum lelaki yang beriman.

    Katakanlah kepada lelaki beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya…

    Panduan yang merangkumi perintah untuk lelaki dan wanita termasuklah:

    1. Menjaga dan menundukkan pandangan.
    2. Menjaga kemaluan.
    3. Memakai pakaian menutup aurat.

    Sementara perkara berikut dikhususkan untuk wanita sahaja di atas hikmah tertentu:

    1. Melabuhkan tudung ke dada.
    2. Tidak mempamerkan perhiasan kecuali yang biasa nampak.
    3. Tidak menghentakkan kaki untuk menunjukkan perhiasan yang tersembunyi.
    4. Tidak bertabarruj atau bersolek termasuk memakai wangian di luar rumah.

    Jelas di sini tiada diskriminasi gender dalam Islam. Yang ada hanyalah peraturan tertentu sesuai dengan perbezaan kejadian lelaki dan wanita. dasar kesamarataan antara insan lelaki dan wanita dalam Islam termaktub jelas dalam Al Quran, antaranya dalam surah Al Hujurat ayat 13 yang bermaksud:

    Wahai Manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa.

    Sementara hakikat perbezaan kejadian dan tindakan lelaki dan wanita dinyatakan Allah di dalam Al Quran dalam surah Al Lail ayat 3 dan 4 yang bermaksud:

    Dan demi makhluk ciptaanNya lelaki dan perempuan. Sesungguhnya amal usaha kamu itu berbeza-beza.

    Hijab dan Sains

    Semenjak dahulu lagi hijab dikenakan dalam syariat Kristian dan lain-lain syariat.Namun walaupun penafian terhadap hijab ini amat hebat ia tetap menepati ciri fitrah manusia yang semulajadi membantu dalam gejala sosial, akhlaq dan kesihatan. Kesihatan? Ya, hijab punya nilai tambah dalam soal kesihatan badan. Ini dilaporkan dalam artikel The Science Behind The Veil di IslamOnline.net tulisan Karima Burns yang mengatakan:

    Ujian menunjukkan 40-60 % daripada tahap kepanasan badan seseorang hilang melalui kepala jesteru menutupnya terutama di musim sejuk dapat mengawal suhu badan seseorang berbanding mereka yang lain. Menutup kepala juga bermanfaat bagi kesihatan dimusim panas. Pakar otak, V.G Rocine mengatakan fosforus otak akan mencair pada suhu 108° Fahrenheit. Keadaan ini boleh berlaku apabila seseorang terdedah kepada panas terik tanpa menutup kepala. Pencairan fosforus boleh menyebabkan fungsi otak menurun dan akan memberi beberapa kesan negatif kepada otak.

    Artikel Highest Phosphorus Foods di Canadian Neuro-Optic Research Institute Online juga menyatakan bahawa :

    Sekiranya suhu badan seseorang mencecah lebih daripada 105° Fahrenheit ia amat berbahaya kerana fosforus otak akan cair dan menjejaskan kesihatan otak. Jesteru kepala hendaklah ditutup dalam keadaan cuaca panas.

    Ya melihatkan fesyen pada baju kini kebanyakannya ditambahkan sekali penutup kepala contohnya baju sejuk tebal yang berfungsi mengawal suhu badan dan mengelak kehilangan haba badan serta kelupasan kulit. Ini adalah sebenarnya melihatkan faktor cuaca. Namun Muslim bukan memakai sesuatu pakaian disebabkan faktor cuaca tetapi adalah perintah Allah yang menuntut Muslim itu menutup auratnya.

    Penutup

    Pemakaian tudung adalah suatu kewajiban syarak. Ia bukanlah isu pilihan peribadi dan mengenai hak asasi. Tanggapan bahawa adalah salah menghukum seseorang kerana ia tidak memakai tudung merupakan suatu tanggapan yang terpesong.

    Tudung juga tidak bolehdianggap sebagai adat budaya orang Melayu sahaja dalam konteks Malaysia ini. Orang Melayu dulu, memakainya kerana agama Islam yang mereka anuti. Bagi umat Islam di Malaysia, pendidikan mengenai tudung, hakikat syaraknya dan cara pemakaiannya yang betul hendaklah diperbetul dan diperhebatkan. Ini adalah perlu sebab ramai antara kaum Muslimin dan Muslimat di Malaysia tidak difahamkan dengan jelas, samada oleh individu di sekelilingnya, masyarakat, keluarga mahupun pemerintah tentang kewajiban mengenakan tudung dan pakaian menutup aurat yang sah di sisi syarak. Dengan pemahaman ini, masyarakat akan lebih peka mengenai aturan syarak dalam penutupan aurat. Seterusnya, ini akan menimbulkan kepekaan yang amat tinggi dalam masyarakat, tegur-menegur atas kebaikan, khususnya dalam isu pemakaian tudung dan pakaian menutup aurat yang betul akan berleluasa dan rahmat Islam akan menyelubungi seluruh umat.

    Di samping pendidikan dan teguran, hukuman takzir juga boleh dilaksanakan oelh negara Islam yang berdaulat kepada sesiapa yang tidak melaksanakan pemakaian tudung dan pakaian Islam yang sah di sisi syarak. Ini pernah dilakukan oleh Sultan Abdul Hamid II, Khalifah Uthmaniyyah Turki, dengan mengeluarkan pekeliling mendenda wanita yang tidak memakai tudung.

    Akhirnya, perintah menutup aurat dan berhijab ini hanyalah sebahagian kecil daripada banyak sistem dan cara hidup Islam yang telah ditinggalkan dan diambil ringan. Sistem hijab mestilah dijalankan seiring dengan sistem kehidupan Islam yang lain merangkumi sistem pemerintahan, ekonomi, perundangan, penghukuman, pendidikan dan sosial. Dengan ini barulah kesejahteraan umat yang sebenarnya yang dijanjikan Islam dapat direalisasikan. Ini memerlukan kerjasama yang bersungguh-sungguh daripada semua pihak untuk melaksanakannya.

    sumber asal : klik

Comments: (0)

Sukan merupakan suatu aktiviti yang memiliki banyak kelebihan tidak hanya terhad kepada kebaikan daripada segi fizikal dan sosial malahan juga dari segi psikologi. Kebaikan-kebaikan ini adalah sebagai suatu ´keperluan asas´ bagi kedua-dua gender sebagai satu kaedah bagi memastikan tahap kesihatan fizikal mahupun emosi berada di dalam keadaan yang terbaik.

Pada asasnya, Islam tidak pernah menolak sebarang bentuk aktiviti sukan malah Islam sangat menggalakkan umatnya bersukan sebagai suatu aktiviti riadah yang menyihatkan. Rasulullah s.a.w turut menganjurkan umatnya menyertai aktiviti sukan sebagai suatu aktiviti senaman yang paling mujarab.

Islam sebagai agama yang syumul, sentiasa mengambil berat tentang hal ehwal umatnya disamping menjaga hubungannya dengan Pencipta Yang Maha Agung. Walau bagaimanapun, Islam turut menetapkan beberapa syarat dan peraturan yang perlu digunapakai sebagai rujukan dalam menjana setiap gerak-geri umatnya bertujuan agar tidak terpesong daripada ajaran Islam yang hakiki.

Justeru, perkaitan di antara sukan dan penglibatan kaum wanita turut dibatasi dengan tata cara dan tertib yang telah digarispanduankan oleh Islam bertujuan sebagai suatu penetapan bagi mencipta garis keseimbangan di antara hal wanita Islam di dalam sukan dan kepentingan dalam memelihara maruah dan kedudukannya sebagai seorang Muslim.

Dalam situasi ini, Islam telah menyediakan satu garis panduan sebagai suatu metode rujukan bertujuan untuk memelihara kehormatan kaum wanita Muslim daripada perkara-perkara yang boleh melanggar batas-batas moral dan akidah Muslim.

Fatwa yang telah dikeluarkan oleh Majlis Fatwa dan Penyelidikan Kesatuan Eropah menerusi Timbalan Pengerusinya, Sheikh Faysal Mawlawi menegaskan bahawa:

“Perkara asas yang perlu dititikberatkan oleh seorang wanita Islam mengenai penyertaannya di dalam aktiviti sukan adalah menjaga auratnya. Aurat bagi seorang wanita Islam ialah keseluruhan anggota badan kecuali muka dan telapak tangannya.

“Manakala aurat bagi seorang lelaki Islam pula ialah dari pusat hingga ke lutut. Justeru, selagi syarat dan peraturan penutupan aurat ini tidak dilanggar, maka, tidaklah menjadi suatu kesalahan atau halangan bagi wanita mahupun lelaki melibatkan diri mereka di dalam aktiviti sukan.”

Dr. Ali Muhyy Ed-Deen Al-Qara Daaghi, Ketua di Jabatan Usul al Fiqh, Fakulti Syariah, Universiti Qatar menambah:

“Tidak dapat disangkal bahawa agama Islam tidak pernah menghalang kaum wanita melibatkan diri mereka di dalam sukan. Walau bagaimanapun, terdapat beberapa syarat yang perlu diambil kira. Syarat-syarat tersebut adalah:

1) Wanita dilarang memperagakan diri mereka dengan tujuan menarik perhatian kaum lelaki.

2) Wanita dilarang mendedahkan aurat mereka.

3)Wanita dilarang bergaul dengan kaum lelaki sehingga melanggar batas-batas pergaulan.”

Bersukan dan beriadah merupakan ´hiasan hidup´. Justeru, berlebih-lebih sehingga mengorbankan perkara-perkara yang menjadi kehendak dan keperluan di dalam hidup apatah lagi jika perkara tersebut merupakan keperluan asasi adalah berlawanan dengan fitrah Islam. Semua perkara yang diharuskan disertakan bersamanya syarat tidak keterlaluan kerana Allah s.w.t. tidak menyukai golongan yang melampau dan berlebih-lebihan.

Aktiviti sukan dan riadah ini tidak seharusnya menjadi faktor penyebab bagi wanita khasnya dan lelaki khususnya lalai daripada memenuhi tuntutan agama dan kewajipan dunia. Individu dan masyarakat Muslim tidak kira lelaki mahupun wanita dituntut supaya mengimbangi di antara kehendak dirinya dan kewajipan yang dituntut agama.


promo YASMIN : khas buat akhawat kedah dan taakhi majlis kebajikan keluarga kedah


15/03/2010 : acara padang di ARMA. bagi kumpulan2 yang terlibat. buat yang terbaik untuk acara bola jaring,bola tampar,kapital dan futsal. kita berentap disana ^_^


16/03/2010 : 8jam pelayaran kapal Sungai NIL,kaherah. persembahan nasyid juga diserikan lagi dengan persembahan anak2 pegawai yang disayangi. ^_^

acara diteruskan dengan gubahan dan melukis serta gubahan di dewan At-tasmuh wal ikha' rumah kedah.

acara menarik : persembahan busana muslimah yang diadili oleh isteri pegawai : mama nawal ^_^

PENTING :sama-sama kita meriahkan suasana disana. bagi mereka yang tidak mendaftarkan diri(barangkali tidak sempat kot), jangan sedih2,anda juga dijemput untuk menyaksikannya sekiranya anda mempunyai sedikit "kelapangan waktu" anda yang sendat itu untuk memenuhi ruang dewan asrama petang hari tersebut. majlis bersurai pada waktu malam.


akhir kata :

Bersukanlah,akhlak jaga

Bersukanlah,pakaian jaga

Bersukanlah,pergaulan jaga

Bersukanlah,suara jaga…

kenapa ya? kerana dirimu sungguh berharga...^_^